Cuaca saat ini sedang gila-gilaan panasnya. Saya yang hampir tidak pernah berkeringat, bisa mandi keringat di dalam rumah. Gerahnya minta ampun. Padahal berdasar perkiraan cuaca di accuweather.com, suhu di kota Malang pada 8 Mei 2023 sebesar 26 derajat celcius.
Hari ini memang terasa lebih mendingan panasnya daripada hari-hari sebelumnya. Tapi cuaca panasnya tidak konsisten. Artinya pagi sampai siang bisa panas sekali, eh sorenya hujan deras sekali. Cuacanya sedang ekstrim. Kalau sudah begini, mau kemana-mana jadi malas. Di rumah saja panasnya minta ampun, apalagi di jalanan.
Untuk mengantisipasi segala keadaan, saya biasanya memantau apapun lewat internet. Baik itu cuaca hari ini, keadaan jalan raya, di daerah mana saja yang sudah hujan, dan lain sebagainya. Tanpa internet, saya seperti hidup tanpa peradaban. Semua informasi penting ada di internet dan itu sangat membantu dalam menjalani keseharian.
Contohnya seperti cuaca panas yang sedang melanda negeri kita. Saya kira hanya di kota Malang saja loh cuaca ekstrim ini terjadi. Tapi setelah saya mengeceknya lewat internet, ternyata cuaca ekstrim ini terjadi di hampir semua kota yang ada di Indonesia. Bahkan cuaca yang lebih ekstrim lagi dengan adanya gelombang panas melanda di beberapa negara bagian utara. Ngeri kan. Setelah dilanda pandemi, sekarang kita dihantam cuaca panas di seluruh negeri. Bahkan dunia.
Perkembangan Mengenai Cuaca Panas Saat ini
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan mengenai fenomena cuaca panas yang saat ini sedang terjadi. Rupanya penyebabnya adalah adanya gerak semu tahunan matahari yang sebenarnya sudah umum terjadi tiap tahun.
Bedanya dengan tahun ini adalah adanya isu pemanasan global yang makin marak terjadi. Ditambah perubahan iklim ekstrim yang membuat sebagian besar es di kutub mencair, lapisan ozon makin tipis, kebakaran hutan yang terus terjadi dan bentuk pengrusakan bumi lainnya. Pantas saja bumi makin panas.
Kalau bumi bisa ngomong, pasti bumi lagi teriak nih sekarang. Kalau sudah begini, salah siapa dong?
Memang benar sih. Alam ikut berperan dalam mengatur keadaan iklim dan cuaca di bumi. Seperti angin monsum Australia yang saat ini mendominasi wilayah bumi bagian selatan. Ditambah Indonesia memasuki musim kemarau hingga September 2023 nanti sebagaimana prediksi BMKG. Klop wes. Terasa dipanggang di penggorengan besar. Belum lagi intensitas maksimum dari radiasi matahari yang terjadi pada kondisi cuaca cerah, sehingga tutupan awan berkurang.
Bagaimanapun alam bertindak setelah apa yang dilakukan manusia yang hidup di dalamnya. Jika kita bisa menjaga bumi dengan lebih baik, mungkin pemanasan global tidak akan terjadi. Tapi isu pemanasana global ini sebenarnya sudah lama terjadi dan manusia terus berkembang dengan banyak pembangunan di sana sini. Kemajuan teknologi ikut berperan juga loh.
Sudahlah, tak ada gunanya saling menyalahkan. Kita harus bisa menerima akibat dari perbuatan kita sendiri. Tugas kita adalah menjaga agar kita bisa mengantisipasi kondisi yang sudah terjadi. Termasuk mengantisipasi akibat dari adanya gerak semu tahunan matahari.
Apa sih Gerak Semu Tahunan Matahari itu?
Sebagai informasi saja nih, gerak semu tahunan matahari adalah gerak matahari yang seolah-olah bergerak mengitari bumi dari timur ke barat. Sehingga terlihat dari bumi, matahari terbit di belahan bumi timur dan tenggelam di barat. Padahal matahari tidak bergerak. Sebagai sebuah bintang yang menjadi pusat tata surya kita, matahari justru dikelilingi oleh planet-planet. Termasuk salah satunya bumi.
Gerak semu tahunan matahari ini terjadi akibat gerakan bumi mengitari matahari selama satu tahun atau biasa disebut revolusi bumi.
Posisi bumi saat bergerak mengitari matahari tidak pernah tegak lurus, melainkan miring membentuk sudut 23,5 derajat. Pada posisi ini, bisa dipastikan bagian bumi tidak rata menerima sinar dari matahari. Ada yang memiliki daerah siang yang lebih panjang daripada malam dan begitu juga sebaliknya.
Bersyukurlah Indonesia berada di daerah ekuator atau khatulistiwa yang posisinya berada di tengah-tengah bumi. Artinya posisi ini memungkinkan Indonesia mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun. Itulah kenapa Indonesia tidak mengalami 4 musim seperti negara lain yang ada di belahan bumi utara atau selatan.
Posisi Indonesia di ekuator bumi ini juga berpengaruh pada panasnya matahari yang diterima bumi. Terutama pada bulan September sampai Oktober dimana matahari berada tepat di atas khatulistiwa. Bisa dibayangkan ya bagaimana Pontianak dan kota lain yang ada di garis khatulistiwa panasnya kayak gimana. Panas pake banget woi.
BMKG mencatat, suhu maksimum bumi di Indonesia pernah terjadi pada tanggal 16 Mei 2021 yaitu berkisar antara 33,0 sampai 35,2 derajat celcius. Kota dengan suhu terpanas kala itu adalah Surabaya dengan suhu 35,2 derajat celcius.
Sementara pada Mei tahun 2023 ini, posisi gerak semu tahunan matahari berada pada belahan bumi utara dengan posisi 19 derajat lintang utara. Posisi ini memberitahukan kondisi Indonesia bagian selatan ekuator yang akan memasuki musim kemarau karena berada pada periode angin timuran. Dengan kata lain, saat ini kita berada di kisaran suhu panas yaitu 30 an derajat celcius. Ironisnya, suhu ini sedang terjadi di hampir seluruh kota yang ada di Indonesia.
Cuaca Panas dan Gelombang Panas
Pernah dengar berita tentang cuaca panas di India yang mengakibatkan kematian hingga sekolah-sekolah di sana ditutup.
Saya ngeri saat membaca berita tersebut. Disebutkan suhu di India saat itu berdasarkan data dari The Guardian adalah lebih dari 44 derajat celcius untuk 6 kota yang ada di utara dan timur India. Sementara Delhi sebagai ibu kota negara India memiliki suhu 40,4 derajat celcius pada hari Selasa tanggal 16 April 2023. (sumber : liputan6.com)
Sumber lain mengatakan bahwa suhu di India sudah mencapai 115 derajat Fahrenheit atau 46,1 derajat celcius. (sumber : detik.com)
Ya Allah, saya gak bisa membayangkan bagaimana panasnya India dengan suhu 46,1 derajat celcius. Kita di Indonesia saja yang masih berkisar 30 an derajat celcius saja sudah kepanasan minta ampun. Apalagi India yang di atas 40 derajat celcius. Pantas saja jika suhu ekstrim di sana bisa menyebabkan kematian. Rasanya seperti dipanggang.
CNN menyebutkan sudah lebih dari 24 ribu orang India meninggal akibat suhu ekstrim tersebut. Angka ini bisa jadi terus meningkat seiring dengan gelombang panas yang masih berlangsung di India.
Sebenarnya India memang sudah mengalami masa panas ekstrim sejak 30 tahun terakhir ini. Penyebabnya adalah gelombang panas yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan studi dari Met Departemen dalam United Nations Office for Disaster Risk Reduction, gelombang panas di India sudah terjadi lebih dari 8 hari dengan daerah terdampak yang terus berdampak dari tahun ke tahun.
Faktor penyebabnya ada beragam. Bisa karena cuaca lokal yang memang panas akibat dari penggundulan hutan, peningkatan betonisasi, maupun karena perubahan penggunaan lahan yang ada di India.
Jangka panjangnya cukup mengkhawatirkan, yaitu dapat mempengaruhi kemampuan manusia bertahan hidup sampai tahun 2050 mendatang. Ngeri ya.
Selain India, negara lain di wilayah bumi bagian utara juga mengalami gelombang panas. Sebut saja Eropa dan Amerika yang saat ini sedang berperang melawan gelombang panas.
Wait, memang beda ya antara cuaca panas dengan gelombang panas? Apakah panas yang dialami Indonesia juga termasuk gelombang panas.
Untunglah karena jawabannya adalah tidak sama. Cuaca panas yang kita alami berbeda dengan gelombang panas yang ada di India dan negara lain di wilayah utara Bumi. Kita wajib bersyukur karena berada di daerah khatulistiwa dengan garis lintang yang mendekati nol. Sementara gelombang panas biasanya terjadi pada wilayah lintang menengah ke atas.
BMKG menyebut fenomena gelombang panas ini terjadi akibat adanya udara panas yang terperangkap pada suatu wilayah, sehingga aliran udara tidak dapat bergerak dalam skala yang luas. Penyebabnya bisa karena perubahan iklim global yang terus meningkat dari waktu ke waktu, akibatnya suhu udara meningkat dan timbullah gelombang panas karena panas lokal menyebabkan awan sulit tumbuh di wilayah tersebut.
World Meteorological Organization (WMO) menyebutkan bahwa gelombang panas ini biasanya terjadi selama 5 hari atau lebih secara berturut-turut. Suhu maksimum hariannya lebih tinggi hingga 5 derajat celcius dari suhu maksimum rata-rata hariannya.
Kalau dilihat dari pernyataan WMO di atas, India sudah dipastikan mengalami gelombang panas karena suhunya sudah melebihi batas maksimum suhu rata-rata harian dan terjadinya pun sudah 8 hari lebih.
Dampak dari gelombang panas ini apa sih? Banyak banget. Tumbuhan banyak yang mati karena kekeringan, hewan dan manusia juga memiliki risiko kematian yang sama tergantung kemampuan bertahan hidup dari udara ekstrim dan kering, infastruktur terhambat, kesehatan terganggu dan masih banyak lagi dampak lainnya. Makanya kita harus waspada pada cuaca ekstrim seperti ini.
Dampak Cuaca Ekstrim bagi Kesehatan Keluarga
Lagi-lagi saya harus bersyukur karena tidak berada di India atau negara belahan bumi utara lainnya yang mengalami fenomena gelombang panas. Tapi bukan berarti saya harus tenang menjalani hari-hari dengan cuaca panas seperti ini.
Saya tetap harus waspada karena efek cuaca panas juga berdampak pada kesehatan keluarga. Nah ini yang jadi prioritas saya. Sebagai ibu rumah tangga, saya harus memperhatikan kesehatan anak-anak dan suami dong. Apalagi anak saya punya trauma tersendiri dengan cuaca panas.
Step.
Ya, anak saya yang pertama punya riwayat step atau kejang demam yang ironisnya diturunkan oleh saya. Sedihnya lagi, adiknya yang selama ini tidak pernah step, mendadak ikutan kejang demam justru di usianya yang sudah di atas 6 tahun.
Dokter bilang, step akan berhenti sendiri di usia anak 5 sampai 6 tahun. Lah kok anak saya malah baru mulai step saat usianya 6 tahun ke atas.
“Justru step yang dimulai di usia 6 tahun ke atas ini yang berbahaya bund. Karena bisa berpotensi mengalami epilepsy,”
Saya shock mendengar ucapan dokter Dicky. Dokter spesialis anak yang sudah merawat anak saya setiap kali step di rumah sakit Prima Husada yang ada di Kota Malang. Dokter Dicky sampai hapal dengan kedua anak saya yang sudah langganan “ngamar” di rumah sakit.
Kalau si kakak ngamarnya karena step, adiknya biasanya karena demam berdarah. Anehnya, kakak adik ini hampir bersamaan ngamarnya. Alhamdulillah sih sekarang tidak pernah ngamar lagi. Kecuali adik yang kemaren itu kena step. Loh kok.
“Cuaca panas bisa jadi salah satu penyebabnya. Jadi usahakan batasi anak bermain di luar rumah saat cuaca sedang panas-panasnya.”
Saya ingat pesan dari dokter Dicky. Saya saja tidak betah berlama-lama di luar rumah saat cuaca panas, apalagi anak-anak. Mereka memang jarang bilang capek atau kepanasan. Tapi setelah bermain di luar rumah, pulang ke rumah sudah dengan badan penuh keringat dan muka seperti kepiting rebus. Panas.
Kalau sudah begitu, malamnya anak-anak bisa demam. Asal muasal kejang demam kan memang dari rasa capek yang dirasakan anak-anak. Makanya saya antisipasi sekali supaya anak saya tidak terlalu capek mainnya. Harus seimbang antara main, belajar dan istirahat. Jangan over.
Cara Agar Tetap Beraktivitas di Tengah Cuaca Panas yang Melanda
Saya tinggal di kota Malang. Untuk mengantisipasi setiap keadaan, saya memperhatikan peningkatan suhu yang terjadi kota saya. Alhamdulillah tidak terlalu panas dibandingkan dengan kota lain. Rata-rata cuacanya bisa dilihat di tabel atas.
Cuaca panas sukses membuat gerah semua orang. Termasuk saya. Untuk itulah saya berusaha menjaga keluarga agar tetap bisa menjalani hari di tengah panas yang sedang melanda negeri. Beberapa yang saya lakukan yaitu :
-
Tetap Beraktivitas Normal di Luar Rumah
Cuaca panas bukan berarti menghambat aktivitas di luar rumah. Anak saya tetap sekolah, saya juga tetap belanja sayur ke tukang sayur depan rumah dan suami kerja seperti biasa.
Tugas tambahannya adalah memberikan pelindung bagi mereka, seperti baju lengan panjang untuk suami saat berkendara motor, pakai lotion saat keluar rumah, kacamata, topi dan atribut lainnya. Pokoknya tetap nyaman saat beraktivitas di luar rumah.
-
Minum Air Putih yang Banyak
Cuaca panas rentan membuat kita gampang haus. Makanya sering-sering minum air putih bisa menjaga tubuh dari dehidrasi. Biasakan minum air putih yang lebih menyehatkan tubuh. Hindari minuman beralkohol, kopi atau minuman manis.
-
Makan Makanan yang Bergizi
Makan makanan yang bergizi menjaga tubuh tetap sehat dan gak gampang sakit. Jangan terlalu banyak makan junk food atau makanan lainnya yang bisa membuat tubuh mudah sakit. Jaga kesehatan di cuaca ekstrim seperi ini penting banget loh. Tambahkan buah-buahan untuk menambah nutrisi dalam tubuh.
-
Istirahat Cukup
Tidur 8 jam sehari atau tidur efisien yang membuat badan kembali fit saat bangun. Hindari begadang atau tidur terlalu larut. Untuk masalah satu ini memang sering saya langgar sih. Karena saya lebih tenang saat menulis di malam hari. Sebagai gantinya, saya biasanya tidur siang meskipun hanya sebentar.
Satu atau dua jam di jam makan siang, cukuplah untuk membangun tubuh kembali bugar. Asalkan malamnya bisa menulis dengan penuh ketenangan. Hehe.
-
Kurangi Aktivitas di Luar Rumah
Jika bukan karena acara penting, sebisa mungkin hindari beraktivitas di luar rumah dalam waktu yang terlalu lama. Udara sedang tidak baik-baik saja saat ini. Jadi minimalisir untuk tidak berkontak terlalu lama. Polusi, radikal bebas dan sejenisnya sedang mengelilingi kita. Jadi kita sebisa mungkin menjaga diri agar tetap sehat.
Beraktivitas di dalam rumah juga menyenangkan kok. Jika biasanya kita jalan-jalan ke mall tiap weekend, coba ganti dengan membuat karya bersama anak-anak di rumah. Buat kemah-kemahan di halaman depan rumah, atau masak bareng di dapur dengan mencontoh resep makanan yang ada di youtube.
Atau kalau biasanya nonton biokop di akhir pekan, bisa banget diganti dengan nonton di rumah saja. Tenang, kita tetap bisa beraktivitas tanpa batas meskipun di dalam rumah karena ada layanan IndiHome yang bisa memberikan fasilitas yang memuaskan lewat internetnya yang cepat dan stabil.
Aktivitas Tanpa Batas dari IndiHome Bantu Maksimalkan Kreativitas di Dalam Rumah
Saya sepertinya harus banyak-banyak bersyukur saat ini. Di cuaca panas yang sedang melanda negeri, saya masih bisa beraktivitas secara maksimal meskipun di rumah saja. Memasak, mencuci baju, mengantar anak-anak sekolah, menemani mereka belajar, menulis di blog, bahkan menonton film di paket langganan HBO yang ada di TV.
Kuncinya adalah internet provider yang handal di rumah. Bisa dikatakan saya tidak hidup tanpa internet. Karenanya penting sekali bagi saya memiliki jaringan internet yang cepat dan stabil seperti IndiHome. Jaringannya luas dengan program pilihan paket yang benar-benar mendukung akitivitas saya sebagai ibu rumah tangga sekaligus blogger.
Saya juga bisa menjaga anak-anak dan suami dari cuaca ekstrim di luar rumah, dengan mencari beragam informasi penting yang ada di internet. Seperti mencari kegiatan apa saja yang bisa dilakukan di dalam rumah saat cuaca panas, menu makanan apa yang disukai anak saat cuaca panas, perlindungan apa yang baik untuk diberikan kepada keluarga saat cuaca panas dan informasi penting lainnya.
Sebagai produk unggulan dari PT Telkom Indonesia, IndiHome tak henti-hentinya melakukan beragam inovasi dalam memberikan layanan terbaiknya. Seperti yang baru-baru ini dilakukan yaitu menambah kecepatan rata-rata jaringan hingga 40 Mbps. Targetnya adalah 100 persen penetrasi internet di Indonesia lewat jaringan IndiHome yang saat ini berada di angka 80 persen di tingkat nasional.
Perlu diketahui bahwa saat ini IndiHome sudah menjangkau sekitar 97 persen penduduk Indonesia loh. Tepatnya 499 dari 514 kota dan kabupaten yang ada di Indonesia sudah memakai internet provider dari IndiHome untuk menjangkau dunia maya.
Di tahun 2023 ini, produk unggulan Telkom Indonesia ini terus mengepakkan sayapnya dengan meluaskan jaringan di 4 wilayah Indonesia, yaitu kawasan Timur Indonesia, Sumatera, Jawa Barat dan Kalimantan. (sumber : katadata.co.id)
Perluasan jaringan yang dilakukan IndiHome ini tak lepas dari banyaknya konsumsi internet yang dilakukan lebih banyak individu. Tercatat sudah ada 60 juta gigabyte data internet IndiHome yang digunakan oleh masyarakat Indonesia. Banyak ya.
Semua jumlah data tersebut terhubung dengan lebih dari 180 juta perangkat yang kita gunakan, seperti TV, ponsel, tablet, laptop, komputer, dan lain-lain. Semua perangkat itu digunakan oleh lebih dari 9 juta pelanggan IndiHome yang tersebar di seluruh Indonesia. Wah saya termasuk dong.
Makanya saya tahu lebih banyak mengenai cuaca panas dan gelombang panas karena saya mencarinya lewat internet. Dengan begitu, saya bisa lebih mengantisipasi setiap kegiatan yang saya lakukan bersama keluarga, terutama ketika kami ingin beraktivitas di luar rumah.
Penutup
Seperti yang sudah saya katakan, saya tidak bisa hidup tanpa internet. Tanpa internet, saya seperti mati karena tidak tahu informasi penting yang terjadi di sekitar saya. Makanya keberadaan internet provider seperti IndiHome sangat berarti bagi saya dalam memberikan beragam informasi dan layanan terbaik, sehingga saya bisa tetap beraktivitas tanpa batas meskipun di rumah saja.
Cuaca panas di luar rumah, tak jadi masalah saat kita tahu bagaimana cara mengatasinya. Semua berkat IndiHome yang memberikan fasilitas lebih untuk kenyamanan pelanggannya. Saya tetap bisa bekerja dari rumah lewat laptop dan internet cepat dari IndiHome, anak-anak bisa belajar daring dari google classroom, suami tetap bisa membetulkan perabot yang rusak dengan mencontoh dari youtube dan aktivitas keren lainnya.
Punya informasi penting mengenai cuaca panas dan bagaimana menjaga bumi di cuaca ekstrim saat ini. Bagikan saja lewat internet dengan bantuan dari IndiHome. Dengan demikian, kita juga bisa membantu lebih banyak orang untuk ikut mengantisipasi dampak buruk dari cuaca ekstrim yang melanda negeri. Caranya dengan membuat konten positif di berbagai media sosial yang kita punya.
Kalau bukan karena internet cepat dari IndiHome, rasanya sulit untuk membagikan banyak hal lewat dunia maya.
Terima kasih IndiHome.
**
Referensi :
https://news.detik.com/berita/d-6692380/apa-penyebab-cuaca-panas-di-indonesia-ini-penjelasan-bmkg
https://diskominfo.kaltimprov.go.id/cuaca/begini-penjelasan-bmkg-terkait-gelombang-panas
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6698332/tembus-46-derajat-celcius-ini-alasan-di-india-bisa-sangat-panas#:~:text=Gelombang%20panas%20tahun%20ini%20tengah,sekitar%2046%2C1%20derajat%20celsius.
31 Comments. Leave new
Ga nyangka udah ada korban ampe segitu banyaknya ya dari cuaca ekstrem ini ya kak. Serem jg nih bahaya cuaca panas.
Untung kerjaan kita bnyk di dalam rumah ya kak. Cari cuan dgn ngetik2 plus browsing pake internet cepat IndiHome. Mantaapp.
kita beruntung ada di daerah tropis ya kak. gak sampai kena gelombang panas kayak di India
Memang betul, Mbak. Sekarang cuaca sangat panas. Saya saja kadang mandi 3X sehari. Tapi pas jumat. Pagi, siang, sore hehehe.
Saya pun mengurangi aktivitas di luar rumah. Selain banyak minum air putih dan istirirahat. Alhamdulillah, karena saya freelance yang memang lebih banyak bekerja di rumah.
Saat ini saya lagi tinggal di Tangerang Selatan, cuacanya memang terasa sangat panas dan ngelekeb. Saya selalu kipasan terus kalo siang hari, soalnya nggak pasang AC, hehehe….
Sedih banget ya kalo anak-anak harus terkena imbasnya akibat cuaca yang panas dan terkadang tidak menentu ini. Apalagi sampai sakit step gitu.
Di cuaca panas gini, saya juga malas ke mana-mana kalo nggak penting banget sih, misalnya kerja. Mendingan di dalam rumah sambil kipasan aja, sambil rebahan nonton YouTube pakai IndiHome, hehehe…..
Ngeri juga ya, gara2 gelombang panas di India puluhan ribu orang sampe meninggal. Duhh. Ngomongin dehidrasi saya jadi ingat sama anaknya sepupu yang sakit demam gara2 jarang minum air putih. Dia senengnya minum teh kemasan gitu. Semoga kita semua bisa selalu menjaga kesehatan ya
Aaamin. sehat sehat semua kita ya mbak
Iyaa mbak panasnya gilee bener, bahkan pas mau tidur pun kegerahan. Seumur2 tinggal di Malang baru kali ini pengen punya AC saking panasnya.
Semoga panas ini segera berlalu biar anak2 gak rewel ya dan kalau panas tuh jadinya gampang keringatan dan muncul penyakit kulit. idih..
Alhamdulillah sekarang panasnya udah berlalu ya mbak. Semoga gak kejadian lagi deh panas kayak dipanggang gitu
Benar banget kondisi cuaca saat ini, panasnya ampun-ampunan.
Di derah tempat tinggal kadang diselingi hujan deras yang biasanya bikin cuaca adem, ini malah seperti gak ngaruh, hiks.
Untung jaringan internet seperti IndiHome membantu banyak hal yang cukup dilakukan dari rumah, jadi aktivitas di luar bisa dikurangi.
banyakin aktivitas di rumah aja mbak. kalau ada internet gak bakalan bosen kok. malah seru
Cuaca panas belakangan ini memang bikin merasa lebih terjaga dan nyaman di rumah saja sih ya, walau ada lah momen gerah di siang harinya, tapi ya tetap bisa diatasi karena nggak perlu langsung terpapar sinar matahari. Benar, aktivitas yang kebanyakan dilakukan akhirnya mengandalkan internet biar tetap punya kegiatan seru walau sedang nggak kemana-mana.
asli kak sekarang ini kerasa banget cuaca ekstrim di indonesia . abis ujan deres bentar trus panas.. bikin badan ga enak juga sebetulnya yaa
Cuaca sekarang sedang gak bersahabat. Kadang panas banget eh tiba-tiba ujan. Ini yg biasanya bikin badan gak enak 🙁
bener banget. bikin langsung sakit ya mas
Cuaca panas dan ekstrem.beberapa waktu kemarin begitu terasa. Belum tengah hari, panasnya sudah sangat terik. Sampai.merasa pusing, karena memang aktivitas di luar rumah. Kalau tidak urgent, akhirnya saya pilih gunakan internet untuk akses informasi dan lainnya.
nah ngebantu banget kan kalau bisa kerja di rumah saja. gak panas panasan
Kalau bisa kerja dari rumah memang sebaiknya begitu ya, mengingat cuaca lagi panas²nya, sehingga jaga kesehatan diperlukan dengan pola hidup sehat
Dulu saya juga pernah sakit gara2 cuaca panas di Surabaya mencapai 40 derajat. Emang nggak main-main dampak perubahan iklim
nah sudah saatnya kita peduli sama bumi
Cuaca kali ini memang gak nentu banget. Kalau lagi hujan, terus terusan. Sekalinya panas, ampuun panasnyaa..
Kalau bisa kerja remote dari rumah itu lebih baik deh. Biar gak kepanasan, dan gak mudah kecapekan.
WFA emang udah mulai jadi new normal dan diharapkan benar-benar jadi normal ya mbak. Tinggal nunggu waktu aja sih.
iya mbak. makin panas aja bumi sekarang
bener bengat. gak keluar ongkos juga ya kak. hehe
Serius deh akhir-akhir ini cuaca emang panas betul. Tapi kadang-kadang hujan sih, kayak gak bisa diprediksi. Untung ada IndiHome yaaa, banyak jadinya pekerjaan/kegiatan yang bisa dilakukan dari rumah.
nah bener. kalau gak ada internet cepat, gak tahu lagi deh gimana boringnya di rumah aja
Saking panasnya, pakai AC plus kipas angin rasanya kadang masih kurang. Ga kebayang di India gimana panasnya, sampai aspal aja katanya meleleh. Semoga cuaca ekstrim ini segera berlalu.
Alhamdulillah sekarang sudah berlalu.Gak lagi lagi deh ya
Berasa banget cuaca panas, bahkan nyampe 30° lebih. Dan jujurly, kadang aku jadi malas keluar rumah.
enak di dalam rumah aja ya mbak. Ngadem
Semoga kita semua diberi kesehatan dan kekuatan menghadapi hari-hari yang akhir-akhir ini memang panasnya luar biasa. Terima kasih kak Wahyu untuk tips-tipsnya. Berguna banget di waktu saat ini yang memang cuaca panas sekali dan kita memang harus survive
Alhamdulillah. semoga bermanfaat mbak