Ngeblog itu pekerjaan yang penghasilannya tidak menentu tiap bulan. Jika ada job ya ada masukan, kalau gak ada job ya kosong. Tidak bisa dipastikan berapa penghasilan yang diperoleh dari ngeblog. Jadi tidak bisa disamakan dengan pekerjaan kantoran yang gajinya tiap bulan sudah terlihat pasti.
Itu perbedaan antara pekerjanku dengan pekerjaan suami yang pekerja kantoran. Perbedaannya yang lain juga banyak. Aku masih bisa menemani anak-anak di rumah karena ngeblog bisa aku lakukan di rumah atau dimanapun. Bahkan ngafe juga bisa loh. Sambil ngajak anak-anak jalan-jalan, tetap bisa nulis blog. Enaknya. Kelihatannya begitu. Makanya aku syukuri saja.
βMau kemana lagi ma. Nanti dijemput atau pulang sendiri?β
Paksu selalu siap siaga mengantarkan aku kemananpun aku pergi. Apalagi kalau ada hubungannya dengan ngeblog. Mau ada liputan, review villa, review tempat makan, bahkan keliling kota untuk mengambil spot video dan foto yang nantinya aku masukkan ke dalam tulisan di blog. Keliling kota Malang untuk mencari foto hutan kota. Diajak kumpul arisan sama emak-emak blogger juga ayok loh.
Pokoknya paksu itu the best banget deh. Selain tidak pernah melarang kegiatanku yang suka nulis, paksu juga selalu menemani dan mensupport apapun yang aku lakukan. Mau nulis blog seharian juga gak masalah loh. Bahkan ketika aku mengejar deadline tulisan sampai gak sempat cuci baju, paksu yang bantu nyuci, bahkan juga bantu ngepel dan bersih-bersih rumah.
Teman Segalanya di Segala Suasana
Istilah suami adalah teman hidup memang pantas disematkan kepada paksu. Selain sebagai suami, my bojo juga bisa menjadi kakak, teman, sahabat, teman ngobrol, teman berantem, tukang ojek karena selalu mengantar ke sana ke sini, ayah karena suka memberikan nasehat yang menyentuh hati, pokoknya apa saja deh. Teman segalanya dia alias definisi teman hidup yang sesungguhnya.
βGak usah ngojek. Nunggu aku pulang kerja saja, nanti aku antar jemput.β
Paksu selalu berkomentar positif setiap kali aku minta ijin keluar rumah untuk menghadiri suatu acara. Bukan hanya selalu memberikan ijin, paksu juga siap mengantar sekaligus menjemputku. Kalau acaraku di luar jam kerjanya, paksu pasti selalu mengantarku dan melarangku pergi sendiri pakai gojek.
Lebih aman katanya karena dia tahu sendiri kemana aku pergi. Bahwa aku gak pernah bohong kalau mau pergi ke suatu tempat karena dia tahu lokasi yang aku tuju dan dengan siapa saja aku bertemu.
Sebelumnya suamiku termasuk orang yang cemburuan dan over protective. Seperti saat aku mendapatkan tawaran untuk mereview villa sunrise di Batu bersama teman-teman blogger Malang. Kesan pertama saat aku ijin ke suami adalah ngapain ke villa. Sama siapa saja, jangan berbuat macam-macam ya, dan kecurigaan β kecurigaan yang lainnya.
Padahal ke villa tuh ramai-ramai. Aku juga mengajak anak-anak untuk ikut menginap. Suami tidak bisa aku ajak karena dia kerja dan saat itu aku masih baru menjadi blogger. Suami belum kenal dengan teman β teman blogger Malang. Wajar sih kalau dia cemburu. Karena teman blogger ada yang laki-laki.
Tapi yang perempuan juga banyak. Ada sekitar 10 orang perempuan dan 3 laki-laki yang ikut. Bahkan yang berkeluarga bisa mengajak keluarganya. Anak-anak dan suami. Untuk memastikan kebenaran acaraku, suamiku sampai survey lokasi villa sehari sebelumnya. Dia jauh-jauh ke Batu untuk mencari lokasi villa bersamaku. Setelah lokasinya benar, besoknya dia kembali ke sana untuk mengantarkan aku dan anak-anak.
Busyet, padahal lokasinya jauh dari rumah. Tapi paksu tak keberatan sama sekali bolak balik ke sana untuk memastikan jika aku benar-benar ke sana. Bahkan saat datang ke sana, aku termasuk yang pertama kali datang sehingga lokasi masih sepi. Teman-teman blogger banyak yang terlambat.
Suami ikut masuk dan bertanya penuh penekanan kepada salah satu cowok yang datang menyambutku.
βSiapa dia? Kok cowoknya muda banget.β
Lah, aku juga gak kenal. Setelah aku mengenalkan diri kepada cowok itu dan mengatakan jika aku termasuk salah satu blogger yang akan mereview villa sunrise yang dikelolanya, barulah cowok itu menyuruhku masuk. Namanya mas Danang dan dia memang adalah pengelola villa dan sekaligus penanggung jawab terhadap penyambutan para blogger.
Duh suamiku sudah cemburu saja. Soalnya masnya ganteng dan masih muda. Wkwkwkβ¦Β Suamiku gak langsung pulang saat itu, tapi menunggu sampai semua teman blogger muncul satu per satu. Dari sanalah akhirnya aku mengenalkan mereka ke suamiku.
Ada mbak Niken, mbak Diah, mbak Santi, mas Richo, mas Endrita, mas Ale dan yang lainnya. Aku bahkan menjelaskan dengan sembunyi sembunyi siapa blogger cowok yang ikut. Biar dia gak cemburu. Duhkah. Setelah yakin, barulah paksu pamit pulang dan memintaku berjanji untuk tak pulang sendiri besoknya. Tunggu sampai dia datang menjemput.
Aku tentu saja senang dengan sikap suami. Sekaligus lega karena suami tahu jika aku gak bohong. Aku kan memang gak pernah bohong. Sejak saat itu, setiap kali ada kegiatan blogger yang keluar rumah, dia pasti selalu mengantarku sekaligus menjemputku. Tak peduli lokasinya jauh atau tidak.
Bukan hanya mengantar jemput saja, paksu juga kadang membantuku mengmbil video dan foto untuk keperluan ngonten. Bahkan untuk bahan tulisan lomba blog oli enduro matic, paksu bela-belain mencari bengkel yang menjual oli enduro matic dengan berkeliling kota Malang.
Setelah dapat olinya, paksu mengajakku ke bengkel yang bagus dan minta ijin langsung kepada orang bengkel kalau nanti mau difoto dan divideo untuk keperluan tulisan istrinya. Masya Allah. Aku ngevlog loh. Bantuan paksu totalitas banget. Sebagai info saja tulisanku soal oli enduro matic yang dibantu paksu itu mendapatkan juara ketiga dan mendapatkan uang tunai Rp 5 juta rupiah. Alhamdulillah. Terima kasih paksu.
Padahal aku cuman minta tolong dibeliin oli saja, tapi paksu membantuku lebih dari beli oli saja. Tapi mengajak ke bengkel, ngevlog dan uji coba motor setelah diberi oli. Masya Allah banget deh.
Suami dan Anak-anak adalah Support System Terbaik dalam Ngeblog
Selain suami, anak-anak juga menjadi support system terbaikku dalam ngeblog. Anak-anak bahkan dengan sukarela mau menjadi model ketika aku membutuhkan foto untuk bahan tulisan. Bukan cuman itu, anak-anak juga mau membantuku memfoto poduct atau keadaan lingkungan.
Aku jelaskan ke mereka jika mamanya ngajak nginep di villa itu butuh foto dan video, bahwa apa yang aku lakukan itu adalah kerja. Mereka senang banget ternyata karena mengira kerja mamanya jalan-jalan melulu. Ke villa, ke tempat makan, ke mall. Wkwkwkw. Padahal ya gak semuanya. Terutama kalau ke mall, itu murni jalan-jalan untuk menyenangkan anak-anak. Tapi mereka malah suka foto foto di sana.
Senang banget deh. Apapun kegiatan anak-anak, biasanya aku foto. Kumpulan foto itu bisa jadi bahan tulisan dengan tema tertentu. Jadi bisa jadi stok foto yang berguna. Anak-anak juga suka banget loh kalau aku mintai bantuan bikin video. Kakak sama adik bahkan suka rebutan pengen bikin video.
Seperti saat aku minta si kakak videoin aku yang lagi cuci piring pakai sabut cuci piring. Bagian dari job yang nantinya video tersebut aku posting di tiktok dan instagram story. Pokoknya kegiatan apapun, anak-anak suka banget ngebantu deh. Alhamdulillah.
Bersyukurlah lagi, anak-anak gak pernah minta honor loh atas bantuan yang mereka berikan. Mereka senang karena bisa bantu mamanya. Bisa diajak jalan-jalan dan dibelikan mainan. Tulus banget. Jadi terharu kan. Makanya hasil dari ngeblog selalu aku sisihkan untuk keperluan anak-anak dan kadang untuk mengajak mereka jalan-jalan di luar ngonten.
Jalan-jalan yang murni jalan-jalan, bukan jalan-jalan yang dividein karena untuk urusan konten. Hadiah buat anak-anak dan suami yang selalu membantuku 100% tanpa minta balas jasa apapun. Murni karena mereka cinta dan sayang sebagai satu keluarga. So sweet gak sih.
Suami bahkan sering loh bela-belain ijin gak kerja biar bisa jemput aku yang pulang dari review villa yang letaknya jauh di Batu. Gak tega kalau aku pulang sendirian. Pokoknya suami selalu memastikan aku berangkat dan pulang dalam pengawasan dia serta dalam keadaan sehat-sehat saja.
Soalnya pernah aku pulang sendirian dalam suatu acara. Gak jauh sih, di dalam kota Malang saja. Tepatnya di hotel Savana. Pulangnya malam banget dan aku naik gojek. Di tengah jalan, aku kecelakaan. Gojek yang aku tumpangi oleng di pinggir jalan dan jatuh. Pengemudinya cewek dan terlihat panik banget. Aku luka-luka di bagian tangan.
Suami saat itu ada di rumah ibunya sedang mengurus sesuatu. Aku tak tega meminta jemput karena rumah ibunya jauh. Jadi aku memutuskan pulang sendiri. Saat dia menanyakan apakah aku jadi dijemput, aku bilang padanya jika aku sudah pesan gojek dan dalam perjalanan pulang ke rumah. Tapi kecelakaan di tengah jalan.
Tahu gak, suami langsung pulang dari rumah ibunya dan ngebut ke rumah demi melihat keadaanku. Padahal aku cuman lecet biasa di bagian tangan. Menyesal tadi ngapain aku bilang kalau aku kecelakaan. Dia jadi panik begitu kan. Sejak itu, suami melarangku pulang sendirian. Kecuali jika memang dia tidak bisa menjemput karena masih kerja.
Pokoknya aku gak bisa lancar ngeblog kalau ada gak suami dan anak-anak deh. Mereka segalanya buatku. Tanpa mereka aku tidak bisa terus menulis blog. Terima kasih paksu dan anak-anakku. Kalianlah penyemangatku untuk terus menulis dan mengabadikan segalanya lewat tulisan.
I love you all. Sehat sehat ya paksu dan anak-anak.
**