Menanam hidroponik memang menyenangkan. Teknik menanam ini memberikan kemudahan dalam berkebun karena tidak membutuhkan tanah sebagai media tumbuh, melainkan air. Sesuatu yang pasti ada di dalam rumah.
Hasil tanaman hidroponik juga organik yang diartikan banyak orang sebagai tanaman yang sehat karena bebas hama dan pestisida. Tanaman organik biasanya harganya mahal dan dapat diolah menjadi menu makanan sehat yang menyehatkan.
Lahan yang sedikit dan perawatan yang mudah menjadi pilihan banyak orang untuk mencoba bercocok tanam menggunakan hidroponik. Tapi tahukah kamu jika teknik menanam hidroponik tak semudah kelihatannya. Jika tidak diperhatikan dengan benar, tanaman hidropnik bisa tidak berkembang, bahkan mati.
Kesalahan Pemula Saat Menanam Hidroponik
Ada beberapa macam teknik hidroponik yang dapat dipilih untuk menanam hidroponik. Sebagai pemula, sangat disarankan untuk memakai teknik hidroponik yang paling mudah. Bahan yang dipakai pun bisa diimprovisasi, sehingga tanaman tetap bisa tumbuh dengan baik.
Meskipun terlihat mudah, tanaman hidroponik membutuhkan perhatian agar tanamannya dapat tumbuh dengan subur. Sayangnya banyak sekali pemula yang melakukan kesalahan, sehingga tanaman hidroponiknya tidak bisa berkembang dengan baik, bahkan mati.
Beberapa kesalahan yang biasa dilakukan pemula saat menanam hidroponik yaitu :
-
Mengabaikan pH Tanaman
pH tanaman hidroponik haruslah netral. Tidak boleh terlalu basa atau terlalu asam. Jika tidak, tanaman tidak akan berkembang dengan baik bahkan bisa mati. pH tanaman menentukan berapa banyak nutrisi yang diperlukan tanaman. Jangan terlalu berlebihan karena justru akan membuat tanaman mati.
Berikan nutrisi pada tanaman hidroponik dengan takaran yang sesuai dengan petunjuk. Perhatikan juga berapa kali dalam sehari tanaman harus disiram dan kapan nutrisi akan diberikan.
-
Pencahayaan Kurang
Tanaman hidroponik membutuhkan pencahayaan yang pas. Beberapa jenis tanaman seperti strawberry bahkan tidak boleh berada di bawah terik sinar matahari langsung. Artinya pencahayaanya harus diatur agar tidak mendapatkan terlalu banyak cahaya matahari.
Tempatkan tanaman hidroponik yang tidak membutuhkan cahaya matahari langsung di tempat yang teduh, namun tetap mendapatkan cahaya matahari yang cukup. Jangan diletakkan di tempat yang tertutup karena kekurangan cahaya matahari justru membuat tanaman hidroponik mati.
Tiap jenis tanaman hidroponik membutuhkan cahaya matahari yang berbeda-beda. Pelajari dulu agar tidak salah dalam memberikan pencahayaan. Berikan pencahayaan sesuai dengan jenis tanamannya agar tanaman hidroponik dapat tumbuh subur dan cepat panen.
-
Menggunakan Pupuk yang Salah
Memberi pupuk yang salah juga dapat menyebabkan tanaman tidak berkembang dengan baik dan bahkan mati. Jangan samakan pupuk yang digunakan pada media tanah dengan pupuk hidroponik. Sistemnya sudah berbeda, jadi jenis pupuknya juga berbeda.
Pupuk hidroponik biasanya berbentuk cair. Kalaupun ada yang padat, biasanya ditakar dan dilarutkan ke dalam air hingga menjadi sebuah larutan. Pemberian pupuk juga tidak boleh sembarangan. Harus sesuai dengan takaran tanaman hidroponik.
Beda jenis tanamana, beda jumlah pemberian pupuknya. Jadi harus diperhatikan dan dipelajari ya agar tanaman tidak mati.
-
Kebersihan Tanaman Kurang Terjaga
Jangan biarkan ada sampah di sekitar tanaman hidroponikmu. Keadaan polybag yang kotor akan menghambat tumbuh kembang tanaman. Makanya pastikan kebersihan tanaman hidroponik terjaga agar tanaman tumbuh dengan baik dan bebas penyakit.
-
Asal Asalan dalam Menanam Hidroponik
Menanam hidroponik tidak boleh asal-asalan. Butuh pengetahuan tentang hidroponik agar tanaman dapat tumbuh dengan baik. Misalnya jenis pupuk apa yang cocok untuk tanaman hidroponik, teknik menanam apa yang bisa dilakukan di rumah, media tumbuh apa yang bisa digunakan untuk hidroponik, takaran nutrinya berapa banyak, berapa kali tanaman harus disiram dan lain sebagainya.
Pengetahuan tersebut dapat dicari di banyak media. Bisa lewat buku, internet atau ke pakar yang sudah berpengalaman. Salah menanam akan menyebabkan tanaman mati. Jadi harus banyak belajar dulu ya.
-
Aliran Udara Kurang Tercukupi
Selain cahaya matahari, aliran udara juga penting untuk diperhatikan saat menanam hidroponik. Jika meletakkan tanaman hidroponik di ruang tertutup misalnya ruma kaca, pastikan ada ventilasi udara yang dapat memasukkan udara ke dalam ruangan.
Suami saya pernah membuat rumah kaca dari plastik. Ruangannya sengaja diberi jendela sebagai ventilasi. Tujuannya agar tanaman tetap mendapatkan sinar matahari dan aliran udara yang cukup.
-
Terlalu Banyak Diberi Air
Tanaman hidroponik membutuhkan lebih sedikit air daripada tanaman yang ditanam secara konvensional. Jadi jika kamu menambahkan air terlalu banyak, tanaman hidroponik justru akan mati.
Kebutuhan tiap tanaman hidroponik berbeda tergantung jenis tanamannya. Misalnya tanaman strawberry akan cepat kering jika diletakkan di bawah sinar matahari langsung. Karenanya butuh minimal dua kali sehari untuk disiram air. Batas air yang diperlukan pun harus sampai tanaman basah. Tapi tidak perlu sampai air menggenang.
Tanaman mentimun juga sama. Minimal dua kali sehari pagi dan sore. Atau berikan air ketika tanaman terlihat kering. Takaran air harus pas agar tanaman hidroponik dapat tumbuh secara optimal.
Nah itu dia beberapa kesalahan yang biasanya dilakukan saat menanam hidroponik. Setelah kamu tahu, perhatikan dengan teliti ya. Jangan sampai diulangi. Pastikan tanaman mendapatkan nutrisi, pencahayaan, air dan udara yang cukup agar tumbuh kembangnya optimal.
Selamat berkebun!
**
Referensi :
https://www.brilio.net/wow/7-kesalahan-ini-membuat-tanaman-hidroponik-tidak-berkembang-210304v.html