Sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dicanangkan pemerintah selama pandemi, banyak akses umum yang berhenti berkegiatan. Salah satunya adalah sekolah.
Hal ini tentu saja membuat sedih semua pihak. Termasuk anak-anak yang masih membutuhkan pendidikan melalui tatap muka di sekolah.
Tapi bagaimana lagi, aktivitas berkerumum selama pandemic kan memang harus dihindari demi memotong rantai penyebaran virus covid 19.
Belajar Daring Bagi Anak SD
Belajar daring adalah sistem pembelajaran yang dilakukan di rumah, alih – alih tatap muka di sekolah dengan guru dan teman-teman. Dalam belajar daring, guru di sekolah akan memberikan tugas dan mengirimkannya ke ponsel orang tua murid. Belajar daring menggunakan koneksi internet untuk mengirimkan tugas.
Tugas dikerjakan murid-murid di rumah didampingi orang tuanya, lalu diberi waktu sampai batas waktu tertentu. Setelah itu tugas diserahkan kembali ke bu guru melalui nomor wa atau calssroom.
Sejak sekolah ditutup, anak-anak menjalani sekolah jarak jauh atau daring. Sedih rasanya. Apalagi jika anak yang bersekolah masih TK atau kelas 1 SD seperti anak saya.
Terakhir sekolah tatap muka waktu anak saya mau kelulusan TK. Wisuda TK ditiadakan karena bertepatan dengan munculnya corona di negara kita.
Setelah itu kelas 1 SD harus dijalani secara daring di rumah. Hal tersebut berlangsung sampai anak saya naik kelas 2. Secara tidak langsung, selama satu tahun lebih, anak saya tidak mengenal teman-teman baru di sekolah barunya. Sedih kan. Terlebih anak saya selalu bilang kalau dia ingin sekolah.
Baru saat kelas 2 ini, ada pertemuan tatap muka di sekolah. Tapi itu pun tidak setiap hari. Sekolah anak saya yang berada di SDN Purwantoro 1 Malang menetapkan sistem ganjil genap untuk murid-muridnya. Waktu keberadaan di sekolah pun hanya 3 jam. Dari jam 7 sampai jam 10 pagi.
Tatap muka berlangsung seminggu dua kali dengan waktu selang seling. Nomor absen ganjil hari senin dan rabu. Sementara nomor absen genap masuk hari selasa dan kamis. Minggu depannya, waktu sekolahnya ditukar. Jadi yang ganjil berubah jadi selasa kamis, sementara nomor genap masuk hari senin rabu. Begitu seterusnya.
Murid yang kebagian daring di rumah, tetap mengerjakan tugas yang diberikan sekolah lewat classroom. Metode classroom ini pun sebelumnya diperkenalkan oleh guru di sekolah untuk memudahkan orangtua murid menyimpan hasil belajar anak-anaknya.
Tips Agar Anak Tidak Bosan Belajar Daring di Rumah
Anak belajar di rumah dengan metode daring hampir setiap hari. Pasti bosan kan. Anak saya juga begitu. Anak saya ingin sekolah terus setiap hari.
Memang beberapa sekolah ada yang sudah menerapkan pembelajaran tatap muka setiap hari. Tapi sekolah anak saya belum. Masih sistem ganjil genap dengan pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat.
Alhamdulillah. Saya tidak masalah sih karena sekolah anak saya termasuk sekolah percontohan untuk menjaga protokol kesehatan selama sekolah dibuka. Masalahnya bagaimana kalau anak merasa bosan belajar daring di rumah. Beberapa tips berikut bisa dijadikan pedoman agar anak tidak bosan lagi belajar di rumah.
Temani Anak Belajar
Anak SD berbeda dengan anak yang lebih besar usianya. Anak SD masih membutuhkan pendampingan untuk belajar. Jangan dilepas sendiri. Apalagi jika anaknya masih kelas 1 sampai 2 SD.
Sebisa mungkin orang tua mendampingi anak belajar, agar anak bisa bertanya dengan cepat jika mengalami kesulitan belajar.
Namun perlu dipahami bahwa orang tua harus sabar mendampingi anak belajar. Jangan memaksa anak untuk belajar terus. Temanilah dengan senyum dan mengarahkannya untuk belajar mandiri dengan membaca soal sendiri.
Jangan ikut menjawab soal ya bunda. Karena hal seperti itu bisa menghambat kemampuan anak. Membantunya sesekali tidak masalah, sambil mendorongnya untuk belajar membaca sendiri dan menjawab sendiri soal yang diberikan bu guru. Pelan pelan anak bisa kok mandiri, dan orang tua tetap mendampingi.
Atur Posisi Tempat Belajar Senyaman Mungkin
Tempat belajar bisa jadi faktor anak bosan belajar. Apalagi kalau belajarnya di dalam kamar tanpa ventilasi udara. Coba pindah ke ruang tengah atau ruang tamu sebentar. Atur meja dengan mempersiapkan alat tulis yang dibutuhkan anak untuk belajar.
Buat senyaman mungkin agar anak senang belajar. Kalau anak ingin ada mainan kesayangannya di meja belajar, tak masalah. Letakkan mainan kesayangannya tersebut untuk menemani anak belajar. Pasti anak-anak suka.
Jadwalkan Waktu Belajar Dengan Disiplin
Anak belum bisa menentukan jadwal belajar sendiri seperti anak SMP atau SMA. Anak SD masih perlu dibimbing untuk bisa disiplin. Untuk itu, bunda perlu menjadwalkan belajar anak sesuai dengan waktu yang diberikan oleh bu guru di sekolah.
Misalnya belajar daring tiap jam 7 sampai jam 9. Maka sebelum belajar, pastikan anak sarapan dulu dan selama itu, anak tidak boleh mainan. Jika dilakukan secara rutin, anak – anak akan terbiasa mengatur jadwal sampai dewasa nanti. Jadinya anak-anak lebih disiplin.
Beri Camilan Untuk Menemani Belajar
Anak-anak masih suka jajan. Tak ada salahnya memberikan camilan saat belajar daring dilakukan. Bunda bisa menyiapkan camilan beserta minuman kesukaan anak-anak di samping buku-bukunya. Tapi tetap ya bunda. Belajar dulu, baru makan kue.
Misalnya saat anak belajar pelajara tematik. Karena soal yang diberikan panjang dan anak merasa capek. Bunda bisa menghentikan sebentar dan memberikan camilan untuk anak.
Buatlah kegiatan belajar daring sesantai mungkin. Agar anak merasa nyaman dan tidak bosan.
Selingi Dengan Bermain
Belajar bersama anak jangan dibuat tegang ya bunda. Selingi dengan guyonan juga tak masalah loh.
Anak-anak malah suka karena kegiatan belajar terasa mengalir tanpa beban. Apalagi kalau selesai belajar, bunda mengajak anak bermain. Anak-anak pasti happy.
Kegiatan belajar itu harus menyenangkan. Jika anak-anak bosan, coba berhenti sebentar dan ajak keluar rumah untuk lari-lari kecil atau bermain di kebun. Setelah rasa bosan anak hilang, bunda bisa mengajak anak untuk melanjutkan belajar lagi.
Bagaimana bunda. Mudah kan cara untuk membuat anak-anak agar tidak bosan belajar di rumah. Lakukan dengan hati yang gembira ya bunda.
Kalau memang tugas anak-anak banyak sekali. Bunda bisa loh menjanjikan untuk mengajak anak jalan-jalan di akhir minggu sebagai imbalan karena anak sudah berhasil menyelesaikan semua tugas sekolahnya.
Saya melakukan itu soalnya dan terbukti berhasil membuat anak saya belajar dengan hati yang senang. Bahkan anak saya menghitung hari dan tak sabar menunggu hari minggu.
Waktunya jalan-jalan katanya. Jadi setiap belajar, anak saya selalu semangat.
Bunda melakukan tips di atas juga gak? Yuk dicoba.
**